CIREBON, (cirebonbagus.id).- Penjual musiman jajanan takjil Ramadan tahun ini mengaku lesu. Pasalnya omset penjualan jajanan yang dia jajakan di tengah wabah pandemi coronavirus disease (Covid-19) mengalami penurunan hingga 50 persen.
Hal tersebut dirasakan salah seorang pedagang musiman, Rini (31 tahun) yang menjajakan makanan khas Ramadannya di Jalan Fatahillah, Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
Dia mengaku, tahun-tahun sebelumnya bisa menghabiskan 300 bungkus jajanan takjil khas Ramadan, namun di tahun ini ia mengaku hanya mampu menjual setengahnya saja.
“Sebelum adanya wabah ini atau tahun lalu, saya dan suami bisa menjual jajanan takjil ini sekitar 300 bungkus, tapi tahun ini hanya setengahnya saja, itupun kadang habis kadang masih ada sisa,” Katanya, Minggu (10/5/2020).
Rini yang sudah 10 tahun berjualan jajanan khas Ramadan ini mengaku, sangat merasakan dampaknya, karena tahun ini pihaknya harus menerima omset yang diterimanya hanya setengah dari biasanya.
“Apalagi jalan Fatahillah ini dari ujung Sumber hingga Weru ditutup oleh pemerintah. Jadi pembeli yang rata-rata dari arah Sumber ini tidak bisa membeli jajanan takjil kami,” ujarnya.
Ia yang menjual macam-macam kolak dan botok ini berharap, penutupan jalan yang berujung penurunan omset tersebut agar diberikan kelonggaran, karena bukan hanya pihaknya saja, namun mungkin ada ratusan pedagang selain dirinya yang sama terdampak yakni mengalami penurunan pendapatan.
“Penurunan pendapatan dapat berujung stres dan menurunkan imunitas tubuh. Jadi mohon agar dapat dipertimbangkan lagi,” Katanya. (CIBA-07)