CIREBON (cirebonbagus.id).- Meski sempat terkendala mati lampu, kegiatan pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat fungsional lingkup Pendidikan di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Cirebon, tetap digelar.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Gedung Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sempat terhenti hampir satu jam lebih, Rabu (8/1/2020).
Berdasarkan pengamatan cirebonbagus.id, agenda pelantikan yang dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB awalnya berjalan lancar. Namun ditengah perjalanan saat panitia membacakan susunan urutan posisi jabatan, sempat molor, karena adanya pemadaman listrik. Dampaknya, ratusan peserta yang berada di dalam ruangan pun sempat gelisah lantaran selain suasana menjadi gerah mereka pun mencari posisi nyaman. Ada yang masih bertahan diposisi bangku semula, namun banyak di antaranya berusaha keluar ruangan mencari udara segar.
Namun acara tetap dilanjutkan sesuai rencana, lantaran kendala teknis bisa dikendalikan dan menjadi mafhum karena saat itu kondisi dalam keadaan hujan deras disertai petir yang melanda wilayah Kabupaten Cirebon dan sekitarnya. Sehingga kemungkinan komplek Setda Kabupaten Cirebon pun mendapat giliran pemadaman listrik dari instansi PLN.
Atas kondisi itu, dengan sigap Staf Keprotokolan Humas Pemkab Cirebon pun segera mencarikan solusi pengganti sumber daya listrik pengganti agar kegiatan pelantikan bisa terus berlangsung. Sehingga acara pun bisa dilanjutkan sesuai acara meski adanya kendala teknis yang tidak terduga.
Dalam kegiatannya, pelantikan yang dipimpin langsung Bupati Cirebon Imron, turut serta dihadiri sejumlah unsur Muspida. Mulai dari Dandim 0620, Kapolres, Kejaksaan, DPRD dan elemen lainnya. Tak mau ketinggalan keluarga peserta yang hendak dilantik turut menghadiri namun tidak diijinkan masuk dalam ruangan.
“Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan bagi lingkup Dinas Pendidikan baru kali pertama dilakukan sejak saya resmi jadi Bupati. Totalnya ada sebanyak 537 pejabat. Semua itu meliputi Kepsek SD dengan jumlah 230 orang, Kepsek SMP 39 orang , Kepsek TK 4 orang dan Pengawas 267 orang,” ujar Bupati Imron kepada wartawan usai pelantikan, Rabu (8/1/2020).
Imron mengatakan, dengan dilakukannya pelantikan maka kedepan dalam membangun karakter suatu bangsa diawali dari unsur anak peserta didik. Maka dari itu, kata dia, pihaknya menekankan bagi para guru agar bisa menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
“Para guru harus bisa berinovasi. Karena tantangan anak anak sekarang zaman mileneal tentunya pola pikirnya beda dengan pola pikir zaman dulu,” katanya.
Bagi para kepala sekolah yang baru dilantik, kata Imron, agar jangan menerapkan pola pikir yang masih jadul. Menimbang, anak didik yang dihadapi saat ini sudah berpola pikir maju.
“Maka itu juga para guru supaya jangan mandeg dan harus sering belajar terus. Untuk bida mengimbangi murid muridnya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Asdullah Anwar menegaskan, pergantian kepala sekolah itu seharusnya di setiap tahun anggaran karena akan memiliki keterkaitan dengan dana bos dan DAK.
“Bagusnya sih di setiap tahun ya kalau mutasi ini. Karena akan berkaitan dari setiap laporan pertanggung jawaban dari dana BOS dan DAK. Tapi mau gimana aturan sudah jelas mengaturnya,” jelasnya.
Diungkapkannya, kekurangan SDM di tingkat SD sebanyak 41 orang dan ditingkat SMP sebanyak 6 orang. Kekurangan kepala sekolah ini disebabkan kosongnya jabatan yang nantinya akan dipimpin oleh oleh Plt.
“Dalam aturan, proses rotasi bisa dilakukan setelah dua tahun mejabat sebagai kepala sekolah. Penilaiannya juga lewat kompetensi manajerial, dan akademik yang berkaitan dengan mutu. Dijelaskan juga dalam aturan usia dalam pengangkatan maksimal jatuh pada usia 56 tahun,” tandasnya. (CIBA-06)