CirebonBagus.Id – Walaupun belum lama ini Organisasi pencinta lingkungan Greenpeace Indonesia menyesalkan, rencana Pemerintah yang akan menambah Pembangkit listrik Tenaga Uap (PLTU), yakni PLTU Cirebon Unit II di desa Kanci Kulon Kabupaten Cirebon ini.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) II Cirebon, Jawa Barat, yang berkapasitas 1.000 megawatt akan tetap dibangun pada awal Juni mendatang dan berjarak 1 kilometer dari PLTU I yang berkapasitas 660 megawatt.
Pasalnya, wilayah Cirebon, Jawa Barat (Jabar), akan menjadi salah satu kota yang memiliki polusi udara sangat buruk dalam beberapa ta hun ke depan akibat emisi dari  PLTU berkapasitas 1.000 megawatt (MW) tersebut.
Presiden Director Cirebon Energi Prasarana Heru Dewanto, pada di hubungi melalui telepon , mengatakan akan membangun PLTU II di Cirebon awal bulan Juni dan direncanakan PLTU II itu akan memiliki kapasitas daya hingga mencapai 1.000 MW.
“Rencananya akan mulai kita bangun pada awal Juni nanti dan untuk kapasitas bisa mencapai 1.000 MW,” katanya.
Sebelumnya, dilokasi yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer juga telah beroperasi PLTU dengan memiliki kapasitas daya 660 Megawatt (MW) dan kini akan dibangun PLTU II.
Rencananya pembangunan PLTU itu, dibangun di tanah seluas 200 hektare dan ia memperkirakan, PLTU II itu akan bisa dioperasikan pada tahun 2020 nanti.
Ia menuturkan kapasitas daya yang dimiliki oleh PLTU ini, diharapkan bisa menjadi penunjang energi untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali.
“Nanti PLTU ini akan membantu energi untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali,” tuturnya.
Ia menambahkan dalam tiga bulan pertama, pembangunan akan difokuskan pada pemasangan pagar, pembuatan jalan masuk dan pematangan lahan.
Ia mengatakan sudah melalui semua aturan yang ditetapkan oleh pemerintah terkait pembangunan PLTU II dan sudah diselesaikan semua persyaratan itu.
Meski demikian, Pemerintah sepertinya akan tetap membangun PLTU Cirebon Unit II dan akan sulit dihadang. “Sekarang mereka (warga) masih menolak. Tapi siapa yang sanggup menghadang. Biasanya kalau proses PLTU sudah berjalan, proses ekspansinya akan sangat sulit untuk dihadang. Dan seharusnya Pemerintah yang mengkaji ulang dan meninjau ulang lagi. Soalnya kalau diteruskan dampaknya luar biasa,Seperti diungkapkan oleh salah anggota Green Peace pada saat melakukan demo beberapa waktu yang lalu. (CB 02)