CIREBON, (cirebonbagus.id).- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Cirebon mulai membuahkan hasil. Karena selama PPKM Darurat, jumlah kasus sebaran Covid-19 menurun.
Pemkot Cirebon dibantu kepolisian dan TNI membatasi mobilitas masyarakat dengan menutup akses masuk Kota. Hal ini dilakukan agar pergerakan atau mobilitas masyarakat di Kota Cirebon semakin menurun. Sejumlah jalan dialihkan sehingga terjadi pembatasan di setiap jalan masuk Kota Cirebon seperti pertigaan Kedawung, Krucuk, Mundu dan Ciperna. Sedangkan wilayah Kota Cirebon seperti Jalan Siliwangi, Cipto Mangunkusumo seputar Gunung Sari, DR Wahidin Hudirohusodo, RA Kartini, Perumnas dan wilayah lainnya dialihkan.
Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH mengakui, setelah sepekan PPKM Darurat jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 menurun. Penutupan berdampak menurunnya aktifitas warga di Kota Cirebon
“Alhamdulillah, meski belum signifikan, namun intensitas penyebaran selama sepekan ini menurun. Saya melihat aktifitas warga juga menurun akibat pembatasan,” ungkap Azis, Rabu (14/7/2021) .
Azis juga tidak menyangkal, apabila selama terjadi penyekatan di perbatasan Kota Cirebon terjadi kepadatan lalu lintas. Hal itu dikarenakan masih belum tahu jadwal penyekatan.
“Kami mendapatkan informasi di beberapa perbatasan terjadi kepadatan lalu lintas. Namun mulai hari ini semua kembali normal, karena masyarakat sudah tahu ada penyekatan,” kata Azis.
Selama PPKM Darurat ini, kata Azis, warga Kota Cirebon memang lebih banyak di rumah. Karena banyak kantor dan niaga yang tutup. Hal ini mengurangi penyebaran Covid-19.
“Setelah adanya pembatasan, masyarakat Kota Cirebon lebih memilih di rumah. Karena banyak yang tutup. Bahkan lalu lintas pusat kota juga relatif lengang. Ayo kita jaga kondisi ini dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Kurangi mobilitas yang tidak penting,” tandasnya. (CIBA01)