BANDUNG – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat menilai untuk penanganan banjir di Kabupaten Bandung perlu terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Wakil Ketua Apindo Jabar Ari Hendarmin mengatakan banjir di Kabupaten Bandung telah terjadi sejak 20 tahun lalu yang diduga beberapa aliran sungai mengalami sedimentasi.
“Dulu saya pernah bekerja di Banjaran sekitar 1970 belum banjir, tapi sekarang hujan sedikit saja air sudah naik ke permukaan jalan,” katanya Senin (14/3) dilansir bisnis.com.
Akibat banjir yang merendam Kabupaten Bandung terutama di Dayeuhkolot membuat aktivitas industri menjadi terhenti.
Dia menyebutkan, ada beberapa industri yang tidak bisa beroperasi akibat saluran listrik terendam air. Begitupula dengan industri yang tidak terendam tidak bisa beroperasi juga karena pekerja terjebak di jalan.
“Kami belum bisa menghitung berapa kerugian akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Bandung ini,” ujarnya.
Kendati demikian, Ari menyebut salah satu produsen tekstil terkenal industrinya terendam banjir sehingga tidak bisa beroperasi.(CB01/Kabarrakyat.co)