CIREBON, (cirebonbagus.id).- Warga Kabupaten Cirebon yang terjangkit virus mematikan HIV/AIDS meningkat. Penyebabnya didominasi karena faktor kelainan seksual yang menyimpang antar hubungan satu jenis.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) sendiri, jumlah penderita yang termasuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) tercatat ada sebanyak 1.993 warga yang terdeteksi positif di tahun 2019. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 181 orang dari jumlah 1.812 yang terkena HIV/AIDS pada tahun 2018.
“Tahun ini jumlahnya meningkat. Itu didominasi akibat penyimpangan hubungan seksual. Bahkan dari segi jumlahnya pun didominasi pada usia produktif,” ujar Kadinkes Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni kepada wartawan, usai peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) di Komplek Pemkab Cirebon, Senin (9/12/2019).
Ironisnya kata Eni, komulatif dari orang yang terjangkit penyakit HIV/AIDS, 70 persennya adalah huhungan sesama jenis laki-laki suka laki-laki (LSL) atau kaum homo seksual. Untuk itu pihaknya sudah melakukan berbagai sosialisasi terutama ke sekolah sekolah.
Masalahnya, karena yang terjangkit penyakit mematikan tersebut justru di usia produktif.
“Kami sudah lakukan pendekatan dengan cara sosialisasi baik itu disekolah sekolah. Sasarannya meliputi nanyak pihak baik menyasar ke institusi bahkan diberbagai tempat hiburan malam. Kita lakukan ini secara berkala untuk menekan penyebaran HIV/AIDS,” katanya.
Dinkes Kabupaten Cirebon, kata Eni, sudah melakukan berbagai antisipasi di antaranya membuka 49 layanan. Seperti di tingkat puskesmas, rumah sakit dan lapas. Yang terbaru, Dinkes bekerjasama dengan Kemenag, terkait calon pengantin. Mereka akan diperiksa terlebih dahulu, untuk melihat apakah sehat atau salah satunya terjangkit HIV/AIDS.
“Kita hanya ingin data valid karena jumlah penderita HIV/AIDS terus kami pantau. Semua orang termasuk calon pengantin, ibu hamil diperiksa supaya kita bisa bergerak cepat. Kasian, tiga puluh persennya yang terjangkit justru ibu rumah tangga,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon, Imron mengaku kaget dengan bertambahnya jumlah penderita HIV/AIDS di wilayahnya. Dia pun mengaku akan meminta klarifikasi kepada Kadinkes Kabupaten Cirebon, kenapa tahun ini penderita HIV/AIDS malah meningkat. Namun Imron menilai, hal itu bisa terjadi karena Kabupaten Cirebon merupakan daerah perlintasan.
“Memang banyak faktor yang menyebabkan penyakit ini meningkat. Nanti saya akan tanya lebih rinci lagi kepada Kadinkes. Tahun depan kita akan upayakan penyakit ini penularannya bisa ditekan sekecil mungkin,” jelasnya.
Imron mengimbau semua pihak, supaya menjaga diri untuk tidak melakukan seks bebas dan setia kepada pasangannya. Untuk itu, pendidikan agama sejak dini wajib diterapkan supaya bisa menimalisasi penyebaran penyakit HIV/AIDS.
“Bagi masyarakat jika menemukan indikasi kasus tersebut harap melaporkannya ke institusi terkait terutama Dinkes. Namun jika sudah tau ada yang mengidap AIDS jangan sampai dikucilkan namun dirangkul dengan cara dan metode yang sudah dibekali,”ungkapnya.(CIBA-06)