CIREBON, (cirebonbagus.id).- Dalam upaya menyambung tali silaturrahmi antara program studi Ilmu Alquran dan Tafsir Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati (SNJ) Cirebon dengan program studi Ilmu Alquran dan Tafsir Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, belum lama ini menggelar kuliah tamu.
Acara yang bertemakan “Peta dan Arah Baru Studi Alqur’an dan Tafsir: Penguatan Kompetensi Profil Lulusan Dalam Menghadapi Kompetisi di Era Global” itu bertempat di ruang Auditorium Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN SNJ Cirebon.
Ketua Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) IAIN SNJ Cirebon, Muhammad Maimun mengatakan, kegiatan itu selain sebagai ajang silaturrahmi, juga sebagai bentuk kerja sama jurusan IAT Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN SJN Cirebon dengan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.”Selain menjalin silaturahmi, juga sebagai bentuk kerja sama kita,” katanya.
Fahruddin Faiz yang hadir sebagai salah satu narasumber berpesan, mahasiswa ushuluddin khususnya jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir seharusnya terus berbangga diri, karena mahasiswa Ushuluddin merupakan pemegang estafet studi Islam di Indonesia.
Ia mengaku, memang tujuan utama kami di sini yaitu untuk silaturrahim, namun kami juga datang dari Yogyakarta untuk membawa pesan bahwa jangan pernah berhenti untuk mencari ilmu.
“Rancang studimu setinggi mungkin, pengembangan diri tidak boleh berhenti, karena kita punya tanggung jawab ‘momong’ umat,” kata Faiz.
Narasumber lainnya, Ahmad Baidowi menyampaikan, mahasiswa Ushuluddin jangan sekadar lulus S1 saja, tapi sangat diharapkan mahasiswa Ushuluddin IAIN Cirebon juga mampu untuk melanjutkan ke jenjang S2.
“Karena hal tersebut penting guna mengolah khasanah-khasanah lokal,” katanya.
Ia melanjutkan, sebagai contoh, di Yogyakarta, sudah mulai ada mahasiswa yang mencoba menulis skripsi atau tesis terkait manuskrip. Karena manuskrip dinilai sebagai sumber utama mengenai peninggalan yang telah lalu.
“Inilah khasanah-khasanah lokal, yang kemudian dilihat dari berbagai aspek, mulai dari pendekatan sosial budaya yang kemudian menghasilakan suatu yang menarik,” katanya. (CIBA-05/Rilis)