CIREBONBAGUS.Id – Mengatasi penyerobotan tanah oleh oknum warga, Pihak PT PG Rajawali II akhirnya meminta perlindungan hukum kepada Satgas Saber Pungli Kementerian Koordiantor Politik, Hukum dan Keamanan.
Penyerobotan lahan itu juga mengganggu proses produksi gula di PG Jatitujuh yang mengakibatkan terhambatnya upaya RNI dalam memenuhi kebutuhan gula nasional. Massa kerap melakukan pengusiran kepada tenaga kerja PG Jatitujuh.
Direktur Utama PT PG Rajawali II Audry Jolly Lapian mengatakan saat ini jumlah lahan hak guna usaha (HGU) perkebunan tebu Pabrik Gula (PG) Jatitujuh, yang diserobot telah mencapai seluas 5.000 ha dengan potensi kerugian sebesar Rp 210 miliar.
“Kami terus berupaya menyelesaikan permasalahan penyerobotan lahan yang terjadi. Salah satu cara yaitu melalui koordinasi dengan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Kementerian Koordiantor Politik, Hukum dan Keamanan, Jumat pekan lalu di Kantor Kemkopolhukam,” kata Audry, Senin (12/11) kemarin.
Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Satgas Saber Pungli Irjen Pol. Widiyanto Poesoko, dihadiri Kepala Sekretariat Satgas Saber Pungli Mayjen TNI Rudianto, Staf Ahli Satgas Saber Pungli Teten Indra, Bupati Subang terpilih Ruhimat, Group Head Pengelolaan Aset RNI Rudi Prajogo, Ditjen Planologi Kehutanan, perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu, Majalengka, Inkopad, dan Perhutani.
Langkah itu, lanjutnya, juga dalam rangka meminta perlindungan hukum terkait aksi penyerobotan yang dinilainya semakin masif dan menjurus kepada tindakan anarkis.
Menurut Audry, dalam melakukan aksinya, massa kerap melakukan pengusiran kepada tenaga kerja PG Jatitujuh yang akan dan sedang melakukan pemeliharaan tanaman, pengolahan tanah, dan penanaman di lahan.
“Bahkan gangguan yang dilakukan sampai kepada kekerasan fisik berupa pemukulan seperti yang pernah dialami Kabag SDM PG Jatitujuh, “ ungkapnya.
“Gangguan yang menghambat operasional pabrik tersebut juga dapat menyebabkan memunculkan potensi kerawanan sosial dan ekonomi, mengingat jumlah karyawan PG Jatitujuh yang besar, sebanyak 5.000 orang karyawan” ungkap Ausry. (CB01)