KABUPATEN CIREBON, (cirebonbagus.id) –
Alur cerita legendaris Baridin dan Suratminah (Ratminah) diangkat menjadi sebuah film layar lebar, yang diproduksi oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Prokompim Production house (PH) Setda Kabupaten Cirebon.
“Pra produksi yakni proses casting sudah ditetapkan pemeran di film Baridin dan Suratminah (Ratminah), proses selanjutnya mencari lokasi syuting dan penetapan lokasi syuting selama tujuh hari,” katanya Mulyo HR Sutradara film Baridin dan Suratminah (Ratminah) Saat dikonfirmasi di bascame kemarin, Sindangjawa 26/11.
Setelah itu, kita pergi bersama dengan para pemeran untuk pengenalan situasi lokasi syuting yang sudah ditetapkan.
Kemudian, kita sediakan tempat sebagai basecam atau tempat karantina, maksud dan tujuan agar para pemeran bisa membangun kemistri (saling kenal) antara satu sama lainya atau bisa mendalami peran yang sudah ditetapkan.
Lanjutnya, selama tiga hari yakni tanggal 27-29 November istrahat atau masa tenang para pemeran dan pada tanggal 30 November baru mulai syuting.
“Terkait, kesiapan pemeran 90% sudah siap,” tuturnya.
Ketikan ditanya terkait lokasi syuting yang ditetapkan mengatakan 80 % di wilayah Kecamatan Dukupuntang, untuk 20 % di wilayah kecamatan sumber dan Arjawinangun.
Sangat berkesan dari pribadi saya, karena alur cerita baridin dan ratminah sangat legendaris. Kalau dibilang berat ya berat, pasalnya saya harus mendalami alur cerita legendaris tersebut.
Tercatat dan berdasarkan informasi bahwa alur cerita legendaris itu, diangkat pada tahun 1972 dengan versi tarling dan tantangannya dibuat versi film modern, itu adalah tantangan terberatnya.
Harapannya, dari tim produksi film Baridin dan Suratminah (ratminah) adalah bisa tembus 1 juta penonton di Indonesia. (Apip/CIBA)