CIREBON, (cirebonbagus.id).- Sejumlah pusat perbelanjaan yang mulai buka hari ini telah melakukan prosedur tetap (Protap) pencegahan penyebaran Covid-19, Rabu (20/5/2020).
Hari pertama pelaksanaan PSBB tahap kedua di Kota Cirebon yang dilakukan dengan relaksasi yaitu pusat perbelanjaan dan mal yang ada di Kota Cirebon boleh buka dengan syarat tetap melaksanakan protap pencegahan penyebaran Covid-19.
Di hari pertama pembukaan pusat perbelanjaan dan mal, Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis langsung melakukan monitoring.
Monitoring dilakukan di Cirebon Superblok (CSB) yang ada di ruas Jalan Ciptomangunkusumo, Yogya Junction yang ada di Jalan Kartini dan Yogya Grand yang ada di Jalan Karanggetas, Kota Cirebon. Di ketiga pusat perbelanjaan yang dikunjungi, Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, protap pencegahan penyebaran Covid-19 telah dilakukan.
Mulai dari physical distancing, mencuci tangan sebelum masuk, mengukur suhu serta melakukan pembatasan pengunjung yang masuk ke dalam mall.
“Yang buka semuanya mampu mengendalikan pengunjung,” ungkap Azis.
Mulai dari cara masuk yang antre, cara bayar di kasir yang juga diatur termasuk semua juga menggunakan masker, baik karyawan maupun pengunjung yang datang.
Menurut Azis, pemantauan hari pertama relaksasi PSBB di bidang perekonomian berjalan dengan baik.
“Jangan sampai keadaan yang sudah terkendali ini hanya terjadi di hari pertama saja,” tegas Azis.
Namun harus terus dilakukan selama vaksin Covid-19 belum ditemukan. Untuk itu, Azis menegaskan, tim mereka akan terus melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Protap pencegahan penyebaran Covid-19 di pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Kota Cirebon.
“Kalau hari kedua dan ketiga tidak bisa, berarti mereka tidak sungguh-sungguh,” tegas Azis.
Untuk itu, Pemda Kota Cirebon tidak segan untuk menyegel pusat perbelanjaan tersebut sesuai dengan surat perjanjian yang sebelumnya sudah mereka tandatangani.
“Kesungguhan ini jangan hari pertama saja, tapi harus seterusnya,” tegas Azis.
Sementara itu Nia Kurniawati, Store Manager Yogya Grand Cirebon menjelaskan, jika sebelum masuk ke dalam mal mereka telah melakukan pembatasan. “Kami juga menyiapkan tempat duduk bagi pengunjung untuk antre,” ungkap Nia.
Tidak hanya itu, mereka juga membatasi pengunjung di setiap lantai. Bagi yang akan membeli produk fashion diberikan kalung yang bertuliskan fashion.
Ini berarti mereka hanya berada di lantai yang menjual produk-produk fashion. Jika ingin ke supermarket, mereka akan dikalungkan tanda bertuliskan supermarket yang berarti pengunjung hanya boleh berada di lantai 3.
Jika pengunjung dari fashion ingin membeli barang di areal supermarket, maka mereka harus mengantre kembali. “Ini merupakan upaya kami untuk mengontrol jumlah pengunjung,” ungkap Nia. (Josa/CIBA/Rilis)