CIREBONBAGUS.Id – Ratusan petani tebu berdemo akibat ribuan ton gula tak terjual sejak tiga bulan lalu. Mereka berdemo mewakili ribuan petani tebu yang mengeluhkan tidak lakunya gula tersebut.
Tidak lakunya gula petani, akibat membanjirnya gula rafinasi, sehingga pengusaha yang biasanya membeli gula petani, memilh membeli gula rafinasi yang harganya jauh lebih murah.
Didorong rasa frustasi yang semakin memuncak, ratusan petani tebu, membuang-buang dan menaburkan dua karung gula saat berunjukrasa ke kantor Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Cirebon, Selasa (8/8).
Selain mengusung spanduk tuntutan, mereka juga mengusung poster bergambar foto bukti timbunan gula rafinasi di gudang milik salah seorang pengusaha di kompleks pergudangaan Jalan Benteng Kota Cirebon. Mereka mendesak pihak terkait khususnya Satgas Ketahanan Pangan untuk mengecek ke supermarket terkait gula yang diduga kamuflase dari gula rafinasi. Mereka juga mendesak pemerintah untuk tidak mengenakan PPN gula untuk petani.
“Kami juga minta pemerintah melalui Bulog untuk membeli gula petani denga harga Rp 11 ribu per kilogram. Saat ini kondisi kami petani tebu betul-betul dalam kondisi sekarat. Sudah tiga bulan ini, semua harta benda kami habis, untuk membiayai hidup, karena gula tidak laku terjual,” kata Ketua DPD APTRI Jabar Dudi Bahrudin.
Menurutnya, saat ini ada sekitar 10.000 ton gula petani hanya menumpuk di gudang-gudang tiga pabrik gula. Hasil investigasi tim DPD APTRI Jabar menemukan timbunan gula rafinasi di sejumlah gudang di Kota Cirebon, tiga hari lalu. Namun saat ini gudang sudah kosong hanya petani memiliki bukti foto timbunan gula.(CB01)