CIREBON, (cirebonbagus.id).- Ratusan sungai yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggaru (BBWSCC), butuh penanganan. Hal itu yang menyebabkan seringnya terjadi bencana alam, baik banjir, longsor dan lainnya.
Kepala BBWSCC, Happy Mulya mengaku, cakupan luasan wilayah dalam menangani sungai yang dilakukan pihaknya memang besar, sehingga banyak sungai-sungai yang menjadi kewenangan pihaknya yang harus ditangani dan butuh anggaran besar.
“Penanaganan banjir berupa normalisasi ada, tapi karja kita terbatas. Banyak sungai-sungai yang kita tangani, sehingga kelihatannya seperti tidak ditangani karena banyaknya sungai. Ada 378 sungai yang perlu ditangani, baik kategori ringan, sedang dan berat,” kata Happy usai menghadiri “Sosialisasi Kegiatan Preperation of Cimanuk-Cisanggarung River Basin Flood Management Project in West Java Province and Central Java Provence, di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung, Selasa (21/1/2020).
Meski demikian, kata dia, ratusan sungai yang perlu penanganan itu, dalam pertemuan tersebut dibahas akan ditangani secara bersama-sama.
Menurutnya penanganan banjir dan normalisasi sungai, memang menjadi tanggungjawab BBWSCC. Hanya saja, untuk keseluruhan sungai tidak memungkinkan untuk ditangani sekaligus.
“Karena harus diakui anggarannya terbatas. Banyak sungai ditangani. Cuma itu kan tersebar. Sehingga seperti tak kelihatan. Kalau dibilang tidak disentuh, itu salah juga,” katanya.
Persoalannya, kata dia, di musim hujan ini beberapa titik wilayah Kabupaten Cirebon rawan terkena banjir. Problem itu tidak serta merta lantaran belum tertanganinya sungai. Namun karena memang sedimentasinya juga besar. Kemudian sampah di sungainya juga banyak.
“Untuk persoalan sampah, bukan menjadi kewenangan kita. Melainkan kewenangan pemerintah setempat. Paling penting, yang bisa menertibkan itu, ya Pemda, bukan tupoksi kami,” kata Happy. (CIBA-05)