CIREBON, (cirebonbagus.id).- Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon terus berupaya meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
Di saat pandemi yang masih berlanjut saat ini, RS Pelabuhan Cirebon tetap memberikan pelayanan yang maskimal bagi pasien umum maupun pasien Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan dr. Mouriezt Arafah Niode yang menjabat sebagai manajer Pelayanan Medik RS Pelabuhan Cirebon. Dalam mengahadapi pasien Covid-19, RS Pelabuhan Cirebon telah menyiapkan 31 bad untuk pasien Covid-19.
“Kami menyediakan 31 bad isolasi untuk pasien Covid-19, bahkan kami sedang menyiapkan untuk dua ruang ICU dari total 128 bad ruang rawat inap yang ada di RS Pebahuan Cirebon,” ungkap dr. Mouriezt Arafah Niode, Jumat (29/1/2021).
Selain itu, dr. Mouriezt Arafah Niode juga menjelaskan, dari total 31 bad untuk pasien Covid-19, RS Pelabuhan telah merawat 22 pasien Covid-19, sehingga ada 9 bad yang masih tersisa untuk pasien Covid-19.
“Posisi per hari ini ada 22 pasien Covid-19, sehingga ada sisa 9 bad lagi yang masih kosong,” ujarnya.
Sementara itu, saat ditanya mengenai vaksinasi bagi petugas maupun Tenaga Kesehatan di RS Pelabuhan Cirebon, dirinya menjelaskan, pada tahap awal ini pihaknya telah menerima sebanyak 154 dosis vaksin Covid-19 dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon dan vaksin mulai diberikan mulai hari ini.
“Tadi kami sudah mulai pemberian vaksin, sampai jam 12 tadi siang sudah ada 30 Tenaga Kesehatan kami yang sudah divaksin,” ungkapnya.
Dengan terus meningkatnya yang terkonfirmasi positif Covid-19, dr. Mouriezt Arafah Niode mengimbau agar masyarakat lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, Yeni yang merupakan humas RS Pelabuhan Cirebon menjelaskan, selain memberikan pelayanan kesehatan, RS Pelabuhan Cirebon sering melakukan kegiatan sosial di antaranya pemberian bantuan sosial, donor darah dan yang lainnya. Sehingga, dengan adanya kegiatan tersebut keberadaan RS Pelabuhan bisa lebih mendekatkan diri dengan masyrakat.
” Untuk bakti sosial alhamdulillah kita sering ngadain juga seperti donor darah, seminar-seminar kesehatan, khitanan massal dan yang lainnya,” pungkas Yeni. (Robi/CIBA)