CIREBON, (cirebonbagus.id).- Sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat terkait program penanggulangan bencana di titik rawan, BPBD Kabupaten Cirebon mengaku terkendala masa Pandemi Covid-19
“Upaya meminimalisasi potensi bencana di daerah yang sudah dibentuk BPBD Kabupaten Cirebon antara lain di Desa Wanakaya untuk banjir, Desa Gemulung Lebak untuk pergeseran tanah, Desa Cilengkrang Girang dan Desa Ciledug untuk banjir,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Cirebon, Pratama.
“Sebenarnya satuan tugas ada kegiatan sosialisasi kepada masyarakat yang harus dilakukan. Namun karena masa pandemi maka kegiatan tersebut ditunda karena harus dilakukan berturut-turut selama lima hari,” ujar Pratama, Kamis (10/12/2020).
Selain itu, program BNPB, jelas Pratama, bukan di desa lagi tetapi sekarang langsung ke keluarga atau individu masing-masing.
“Kita langsung memberikan pelatihan kepada ibu-ibu jika terjadi suatu bencana, apa yang harus diselamatkan dan dibawa dalam situasi tersebut, dan bagaimana cara penyelamatannya,” paparnya.
Karena masa pandemi banyak kegiatan yang terkendala, seperti seharusnya sekarang memasang tiga alat BWS, dua untuk banjir dan satu untuk BWS pergerakan tanah atau longsor. Oleh karena itu, sekarang hanya melakukan kegiatan-kegiatan skala kecil.
“Seperti bersih-bersih aliran sungai dari sampah, dan baru bisa melakukan sosialisasi di tiga desa, karena pelatihan kan harus kontak langsung dengan masyarakat,” katanya.
BPBD intinya siap dalam menangani dan menanggulangi, kata dia, walaupun masih banyak PR dan pelayanan kurang sempurna. “Yang penting ada kepercayaan dari seluruh elemen masyarakat,” katanya. (Effendi/CIBA)