CIREBON, (CB).- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mengimbau kepada masyarakat, agar mengurangi aktivitas di luar ruangan. Hal itu, karena suhu udara di wilayahnya diprediksi bakal meningkat.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Kkimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi suhu udara di Wilayah III Cirebon mengalami peningkatan. Bahkan, suhu maksimum yang biasanya mencapai 34 derajat celcius diperkirakan akan naik hingga 38 derajat celcius.
Kenaikan suhu udara itu terjadi karena kulminasi, yakni fenomena matahari yang tepat berada di posisi paling tinggi di langit. “Jadi kami imbau agar masyarakat tidak terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, Kamis (10/10/2019).
Sebab kata dia, juka sesorang terlalu lama terpapar sinar matahari, maka suhu tubuh manusia bisa semakin panas juga. Bahkan, menurut dia, bagi masyarakat yang memiliki riwayat penyakit hipertensi bisa meningkat menjadi struk.
“Selain itu, bagi warga yang biasa beraktivitas di luar ruangan juga diimbau untuk banyak minum air putih. Karena dengan banyak minum air putih, bisa bermanfaat untuk mencegah terjadinya dehidrasi,” ungkap Enny.
Meski demikian, ia menyampaikan, masyarakat beraktivitas di luar ruangan boleh-boleh saja, asalkan menjaga diri agar tidak terlalu kepanasan. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan untuk mengenakan perlengkapan yang dapat melindungi diri.
“Dari mulai masker, kacamata, sunblock, hingga lainnya untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap terjaga pula kesehatannya,” kata Enny.
Ia menjelaskan, di tahun ini jumlah kasus penyakit potensial hingga minggu pertama Oktober 2019 yakni diare akut dengan jumlah sebanyak 25.828 kasus, kemudian di urutan kedua yakni penyakit pnemonia sebanyak 4.259 kasus, ketiga penyakit suspect demam tifoid ada 2.213 kasus.
“Keempat yakni panyakit suspek dengue ada 1.848 kasus, dan kela yakni penyakit ili yakni serupa penyakit influenza ada 1.839 kasus,” ujar Enny. (CB-05)