CIREBON, (Cirebonbagus.id).- Perkembangan zaman menuntut setiap lembaga pendidikan untuk menyediakan segala cabang keilmuan yang dibutuhkan generasi, termasuk pondok pesantren.
Atas dasar itulah, Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Nurul Hayah Pabedilan, Kabupaten Cirebon merasa perlu untuk hadir dengan menyajikan kurikulum yang relatif lengkap, dari pendidikan keagamaan hingga kemahiran berbahasa asing.
Pengasuh Pondok Pesantren Modern Nurul Hayah II, Dr. KH Ja’far At-Thayyar, Lc, MA menjelaskan, bahasa keseharian santri di lembaga pendidikan yang diasuhnya diwajibkan mengadopsi bilingual, yakni Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
“Tetapi, kami juga tidak menghilangkan nilai-nilai salaf yang sudah menjadi tradisi pesantren-pesantren di Indonesia, seperti kajian kitab kuning, pembelajaran ilmu alat berupa nahwu dan sharaf, serta metode pembelajaran berupa sorogan, bandongan, hafalan, dan bahtsul masail,” jelas Kiai Ja’far, Senin (8/1/2024).
Kiai Ja’far menambahkan pondok modern Nurul Hayah Pabedilan merupakan pengembangan dari Pesantren Nurul Hayah Pusat yang berada di Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Pengasuh Pondok Pesantren Modern Nurul Hayah Pabedilan, Dr. KH Ja’far At-Thayyar, Lc, MA. Dok. Istimewa
“Nurul Hayah Pusat berdiri pada 2018 dan mulai beroperasi pada 2019. Setelah satu tahun berjalan, Nurul Hayah Pusat mulai mengepakkan sayapnya dengan membuka cabang di Desa Silihasih, Kecamatan Pabedilan,” katanya.
Kiai Ja’far yakin, Pesantren Modern Nurul Hayah II bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan putra-putrinya menjadi penghafal Al-Qur’an atau hafiz, sekaligus menguasai dwibahasa dan keterampilan dalam membaca kitab kuning.
“Selain itu, santri juga diajari pendidikan karakter agar beretika dan bermoral, juga berlaku sopan dan santun terhadap orang tua, guru, dan orang-orang di sekitar mereka,” ucapnya.
Salah satu unit pendidikan di Pesantren Modern Nurul Hayah II adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs)/setara SMP dan SMA.
Pondok Pesantren Nurul Hayah di Desa Silihasih, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon.
Kepala MTs Nurul Hayah II, Muhammad Shubhan Hudzaifa menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya terus berusaha menjadi jawaban bagi masyarakat yang menginginkan anak-anaknya terhindar dari degradasi moral karena pengaruh dunia luar yang kurang baik.
“Pondok Pesantren Nurul Hayah pabedilan lembaga pendidikan yan di harapkan masyarakat, dengan adanya dua asrama yang di pisah antara putra dan putri, kita juga menyediakan program unggulan seperti tahfidz al-Qur’an, kajian kitab kuning dan dwi bahasa,” jelasnya.
Ia menegaskan, MTs Nurul Hayah II berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik dan mengembangkan potensi siswa.
“Kami memperhatikan keunikan dan kebutuhan individu setiap siswa, serta menyediakan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan,” tuturnya.
Pondok Pesantren Nurul Hayah Pabedilan telah membuka pendaftaran santri baru tahun ajaran 2024/2025. (Arif/CIBA)