CIREBON, (cirebonbagus.id).- Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tingkat Kabupaten Cirebon tahun 2020 ini realisasinya akan dilaksanakan di Desa Wiyong, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.
Dalam pelaksanaannya ke depan dari sisi sasarannya tidak hanya pada pembangunan fisik tapi juga pembangunan non fisik.
Wacana dan program TNI tersebut pun akan didukung penuh oleh Pemda Kabupaten Cirebon.
Hal itu sebagaimana ditegaskan Bupati Cirebon, Imron bahwa TMMD merupakan agenda positif. Karena membantu Pemda dalam melakukan pengembangan di desa dan wilayahnya.
“Kami dukung sepenuhnya. Diharapkan nanti berdampak positif bagi desa lainnya. Tidak hanya kepada desa Wiyong semata, tapi menyebar ke kecamatan lain di Kabupaten Cirebon,” ucap Bupati Imron, usai menggelar Rapat Kerja menjelang pelaksanaan TMMD bersama TNI yang melibatkan elemen terkait yang berlangusng di Ruang Paseban, Setda Kabupaten Cirebon, Kamis (6/2/2020).
Sementara itu, Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Arh Adhi Kurniawan menjelaskan, alasan pemilihan Desa Wiyong dalam pelaksanaan TMMD tahun ini. Dipilihnya desa tersebut lantaran telah ditentukan dan penelitian di tahun 2019 lalu. “Desa Wiyong merupakan desa berkembang. Lokasinya juga berada di tengah-tengah kecamatan,” ucapnya.
Di samping itu, kata Adhi, agenda tahunan tersebut tentunya sudah dilakukan jauh sebelumnya yang bergulir di setiap daerah termasuk Kabupaten Cirebon. Makanya, dimunculkan dalam agenda musrenbang kabupaten dengan melibatkan sejumlah elemen dan komponen lainnya.
Di samping itu, terang Adhi, lokasinya yang berada di pertengahan Kecamatan Susukan diharapkan dengan perkembangannya nanti, dapat membawa dampak positif untuk desa lainnya. “Sehingga ketika saat ini penilaiannya masih berstatus sebagai desa berkembang. Ke depan ketika ada penilaian dari kementerianc, Desa Wiyong bisa menjadi desa yang maju,” tuturnya.
Kemudian melalui TMMD ini, tambah Adhi, nantinya agar dapat mensinergikan kepemimpinan Pemda dengan kegiatan yang ada di Mabes TNI. Sekaligus mempersatukan TNI dengan masyarakat. “Karena selama kegiatan nanti prajurit ini tinggalnya bersama-sama masyarakat sehingga kemanunggalan TNI dengan rakyat akan lebih terasa,” terangnya.
Dengan begitu, dapat meningkatkan gotong royong, dan meningkatkan kemampuan desa dalam mmbangun. Sasarannya nanti, tidak hanya kegiatan fisik. Namun juga kegiatan non fisik. Persentasenya 50-50.
“Ada penyuluhan, dan pelatihan saat itu juga ada kegiatan sasaran fisik. Dilaksanakan selama 30 hari. Dimulai dari minggu ke 3 di bulan Maret 2020 mendatang. Saat ini kami sedang merancang dan menyinergikan dengan semua elemen,” paparnya. (C-06)