KUNINGAN, (cirebonbagus.id).- Usia ternyata bukanlah menjadi penghalang untuk melakukan sebuah aktivitas. Hanya semangat dan keyakinanlah yang membuat semuanya berjalan dengan lancar dan sukses.
Seperti aktivitas yang dilakukan para Komunitas Pecinta Vespa Antik Cirebon dari berbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Cirebon, beberapa waktu lalu.
Lima belas orang menggunakan sepeda motor pabrikan Italia yang sebagian besar sudah berumur dan terbilang antik, karena dibuat dari tahun 75 yang disebut vespa super hingga tahun 81 jenis vespa PX.
Mereka nekat melakukan touring menjelajahi pegunungan Ciremai Kuningan menuju Bukit Lambosir di Desa Setianegara Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.
Diawali dari Rumah Makan Nasi Bakar Cak Toni di Jalan Cangkring 2 Kota Cirebon, mereka berkonvoi dengan tertib menembus lalulintas kota Cirebon, kabupaten Cirebon hingga kabupaten Kuningan.
Rute perjalanan menuju obyek wisata di lereng gunung Ciremai itu belum semulus perkiraan. Masih ditemukan medan berbatu, sehingga sejumlah pengendara vespa tergelincir dan terjatuh. Beruntung peristiwa itu tidak menimbulkan korban luka.
Mengapa memilih untuk mengunjungi Bukit Lambosir Kuningan? Koordinator rombongan yang biasa dipanggil Imoet mengatakan, informasi yang tersebar di media sosial menimbulkan rasa penasaran, sehingga membuat mereka ingin menjelajah ke tempat itu. Selain itu, Bukin Lambosir suasananya memang cocok untuk berkumpul dan bersilaturahmi sambil berkemah.
“Kita menginap satu malam di Bukit Lambosir untuk menikmati keindahan dan kesejukannya,” ujarnya.
Bukit Lambosir ini berada di 849 Mdpl, pantas saja dinginnya menusuk hingga ke tulang. Bukit yang mempesona ini, belum banyak dikunjungi wisatawan, karena tempatnya cukup jauh.
Dari pemukiman warga ke bukit bila menggunakan kendaraan ditempuh sekitar 15 sampai 20 menit. Jika berjalan kaki, mungkin akan menempuh perjalanan 30 sampai 45 menit.
Tiket masuk ke Bukit Lambosir sebesar Rp11.000 per orang. Jika ingin menyewa pondokan harus mengeluarkan uang sebesar Rp 30.000 per orang.
Sebenarnya pondokan ini difungsikan bagi para peneliti atau para pekerja di Gunung Ciremai, namun boleh disewa oleh wisatawan.
Sedangkan jika ingin berkemah harus mengeluarkan uang sebesar Rp 15.000 per orang. Ketentuannya membawa tenda sendiri dari rumah, karena pengelola tidak menyediakan fasilitas sewa tenda. Untungnya sudah tersedia fasilitas toilet.
Salah satu pecinta motor vespa, Cak Toni mengakui keindahan Bukit Samosir ini memiliki daya tarik tersendiri. Karena, dari lereng Gunung Ciremai ini kita bisa melihat Kuningan dan Cirebon dari atas. Bahkan Gunung Selamet di Jawa Tengah pun terlihat jelas.
Menurutnya, obyek wisata ini perlu dikembangkan lagi, agar mengundang wisatawan lebih banyak. Tidak hanya dari wilayah 3 Cirebon, namun juga dari luar kota lainnya.
“Alamnya belum terjamah, sayang kalau dibiarkan begitu saja. Perlu dikembangkan lagi supaya bisa menjadi obyek wisata andalan di Kabupaten Kuningan,” ujar Cak Toni yang juga pemilik warung makan Nasi Bakar di Jalan Cangkring 2.
Pengalaman pertama ke Bukit Lambosir sangat mengesankan. Karena, pemandangannya yang indah membuat siapa pun terhanyut untuk berselfie ria selama disana. Yang datang pun pasti berucap untuk kembali menikmati indahnya Bukit Lambosir yang ngangenin. (CIBA-11)