CIREBON- Ratusan warga Wilayah Cirebon memanfaatkan kehadiran Anggota Majelis Permusyawaratan Rayat (MPR), DR. Ir. H. Kardaya Warnika, DEA dengan menyampaikan aspirasi seputar kehidupan sehari-hari dalam acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Rumah Makan Bumbu Desa Kota Cirebon, Rabu (16/3). Berbagai persoalan terungkap terutama menyangkut persoalan ekonomi, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat serta makna Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pantauan CirebonBagus.Id, sebagian besar peserta RDP berusaha menyampaikan aspirasi dan pendapat terkait berbagai persoalan. Sejumlah tokoh pemuda dan masyarakat menyampaikan pendapat yang mengaku saat ini diperlukan pendidikan khusus bagi generasi muda untuk mengetahui makna Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Peningkatan pengetahuan sangat penting karena itu menjadi modal utama sehingga generasi muda selamat dari berbagai pergaulan negatif. Rasa khawatir menggelayuti kami dengan keadaan generasi muda sekarang. Kami harapkan melalui Bapak menyampaikan agar pemerintah meningkatkan pembelajaran terkait keempat materi tersebut,” kata salah satu tokoh pemuda, Syaiful.
Kardaya menanggapi positif terkait keinginan dan aspirasi tersebut. Pihaknya sependapat agar generasi muda diberikan pengetahuan tentang Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak dini.
“Berbagai informasi mudah diserap oleh masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri. Sehingga informasi yang negatif dengan mudahnya bakal diserap warga jika tidak memiliki landasan kuat untuk mencegah paham tersebut. Tapi saya yakin di wilayah Cirebon paham negative tersebut sulit berkembang terutama Kecamatan Kaliwedi karena kultur masyarakatnya kuat beragama,” ujar Kardaya yang juga Anggota DPR-RI Komisi XI.
Dalam dengar pendapat tersebut banyak warga bertanya terkait materiyang disampaikan. Bahkan, beberapa ibu rumah tangga ikut bertanya seputar Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tungga Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu banyak warga bertanya terkait harga bahan bakar minyak (BBM) yang masih tinggi padahal harga minyak dunia sudah turun. Kardaya mengakui keadaan tersebut sehingga memang dirasaran tidak adil bagi masyarakat.
“Saya juga menghimbau bagi masyarakat tidak terbuai dengan tawaran investasi yang memberikan keuntungan tidak masuk akal. Banyak tindakan atau penawaran yaarakan warga,” kata Kardaya. (CB01)