CIREBON, (cirebonbagus.id).- Warga Kelurahan Panjunan yang reaktif dari hasil rapid test dipersilakan tinggal di Gedung Diklat BKKBN. Mereka segera menjalani test swab.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr. Edy Sugiarto menjelaskan, untuk rapid test massal di Kelurahan Panjunan, khususnya RW 01 dan RW 10, sebenarnya ditargetkan 200 hingga 300 orang.
“Tapi yang datang 169 orang,” ungkap Edy, Kamis (4/6/2020) saat melakukan press conference secara virtual di PSC 119, Kota Cirebon. Selanjutnya untuk warga yang rapid testnya reaktif, langsung dilakukan test swab dengan PCR di RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.
Dijelaskan Edy, bagi mereka yang khawatir menularkan kepada keluarga dan lingkungannya, dipersilakan untuk menempatkan gedung Diklat BKKBN yang ada di Jalan Sudarsono, Kota Cirebon. “Jangan khawatir, karena diberi makan 3 kali sehari,” ungkap Edy.
Tidak hanya itu, ruangan istirahat juga memadai karena satu kamar terdiri dari 2 hingga 3 bed dengan 2 kamar mandi di dalamnya.
Warga yang hasil rapid testnya reaktif menurut Edy diketahui pernah kontak langsung dengan warga yang positif terpapar Covid-19 di Kelurahan Panjunan.
Sekalipun saat ini sudah memasuki fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Dinkes Kota Cirebon hingga Desember 2020 tetap melakukan langkah-langkah strategis untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Mulai dari testing, tracing, isolating dan tracking. “Tes kita perbanyak, tracing dan tracking juga kita lakukan,” ungkap Edy.
AKB tidak meniadakan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Justru masyarakat harus terbiasa dengan kebiasaan baru yang dilakukan saat ini. Mulai dari menggunakan masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun, membawa handsanitizer dan menjaga jarak.
Untuk rapid test selanjutnya, sasarannya yaitu sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Cirebon. Mulai dari Pasar Jagasatru, Pasar Kanoman dan Pasar Kramat. “Minggu depan kita lakukan rapid test secara acak,” ungkap Edy.
Setelah itu akan bergeser ke sejumlah rumah makan yang ada di Kota Cirebon. (Josa/CIBA/Rilis)