CirebonBagus.Id: Ciptadana Art kembali menggelar pameran karya para seniman Indonesia pada Kamis, 22 November sampai Jumat, 14 Desember 2018. Kali ini, Ciptadana Art menampilkan sejumlah karya dari seniman asal Sumatera Barat Gusmen Heriadi.
Berlokasi di Ciptadana Art Space lantai 5 Gedung Ciptadana Center. Dalam pameran tersebut, objek yang diangkat Gusmen dalam karyanya merupakan wujud metafora dari perasaan dan perdebatan mengenai isu budaya dan tradisi dalam kehidupan modern bermasyarakat.
Karya yang diciptakan adalah bukti nyata dari beragam impian, tanggapan perihal kehidupan dan pandangan filosofis sang seniman. Dia mengatakan, karya yang ditampilkan merupakan hasil pemikiran yang filosofis dan kritis.
“Hasil dari perkebangan kultur dan budaya disertai kebiasaan sehari-hari dan pengaruh dari luasnya pergaulan seni dan proses pembelajarannya,” tutur Gusmen dalam keterangan tertulis, Rabu (21/11/2018).
Dia menjelaskan, dalam pameran tersebut pengunjung akan merasakan nuansa damai dan pesan pluralisme dalam sebuah karya. Dalam karyanya, Gusmen menerjemahkan kondisi manusia yang diamati.
“Pada akhirnya, perilaku seperti ini yang saya amati menyebabkan kelelahan dalam menghadapi kesia-siaan yang tak terbatas. Lebih jelasnya datang saja ke pameran,” sambung Gusmen.
Pameran Gusmen ini dikuratori oleh Emmoltaliaander dan Sudjud Dartanto. Mengambil tema Deep Skin – Skin Deep, karya Gusmen mencoba menampilkan dialog yang menjembatani antara komunitas bisnis di Indonesia dan dunia seni yang dinamis.
“Gusmen kerap menampilkan karyanya dalam dua dekade terakhir dan kami sangat antusias untuk dapat menampilkan karya-karya sang seniman didalam program kami tahun ini,” kata Emmoltaliaander.
Dia mengatakan, Gusmen Heriadi mengeksplorasi kebanggaan akan identitas manusia. Serta bagaimana kebanggaan tersebut berdampak pada lingkungan dan kehidupan makhluk lainnya melalui pendefinisian dari segi esensi dan status.
“Sang seniman mengilustrasikan esensi sebagai sesuatu yang mendefinisikan manusia dan semua makhluk hidup di sekitarnya,” kata dia.
Status sejatinya berhubungan dengan penempatan individu dalam hubungannya dengan individu lain terutama terkait dengan posisi sosial maupun professional serta keadaan dan situasi. Menurut Gusmen, status menggambarkan posisi mereka di dalam komunitas dan
kehidupan bermasyarakat.
Dia berharap, pameran ini mendapat apresiasi baik dari semua kalangan sehingga pesan damai yang disampaikan Gusmen dapat memotivasi masyarakat untuk selalu hidup damai. (CB 03)