CIREBON, (cirebonbagus.id).- Pemerintah Kabupaten Cirebon terus menerus melakukan uji swab kepada warganya. Bahkan target uji swab kepada satu persen jumlah keseluruhan penduduk Kabupaten Cirebon, sudah terlampaui.
Hingga saat ini, Pemkab Cirebon sudah melakukan swab kepada 22.920 orang dari total penduduk Kabupaten Cirebon mencapai 2,2 juta jiwa.
Di Kabupaten Cirebon, uji swab massal dilakukan di sejumlah tempat dengan menyasar berbagai elemen masyarakat. Bukan hanya di kalangan pegawai pemerintahan saja, uji swab juga dilakukan di sejumlah tempat keramaian, pondok pesantren dan lainnya.
Bupati Cirebon H Imron, mengatakan, uji swab yang terus dilakukan Pemkab Cirebon, merupakan salah satu bentuk kehadiran pemerintah dalam penanganan Covid-19. Pihaknya mengaku lebih senang penderita covid-19 di Kabupaten Cirebon bisa terdeteksi, walaupun jumlahnya banyak. “Lebih baik diketahui, agar kita bisa melakukan penanganan,” kata Imron, Jumat (18/9/2020).
Imron menyebutkan, bahwa uji swab massal yang dilakukan Pemkab Cirebon, memiliki efek yang sangat positif. Karena menurutnya, dengan adanya uji swab kepada puluhan ribu warga itu, pemetaan kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon menjadi jelas.
Apalagi, ujar Imron, jumlah warga yang terdeteksi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon, mayoritas masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). jika saja penderita Covid-19 yang masuk OTG ini tidak terdeteksi, maka jumlah terkonfirmasi di Kabupaten Cirebon akan lebih tinggi lagi.
“Karena yang OTG ini, tidak merasakan apa-apa, dia merasa sehat. Ini lebih bahaya lagi. Nanti bisa menularkan kebanyak orang,” kata Imron.
Dari sebanyak 22.920 warga yang melakukan swab, hanya terdapat 609 warga yang terdeteksi positif Covid-19. dari total jumlah tersebut, hanya 27 persen saja yang menjalani perawatan, karena mengalami gejala klins. Sedangkan 73 persen lainnya, merupakan pasien tanpa gejala dan hanya melakukan isolasi mandiri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni menuturkan, pihaknya masih akan menambah jumlah swab massal di Kabupaten Cirebon, menjadi 30 ribu orang. Pada anggaran perubahan ini, pihaknya akan melakukan penambahan uji swab sebanyak 8.000 sampel.
Selain melakukan uji swab kepada warga yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif, swab massal juga dilakukan untuk pegawai yang bertugas di lingkungan perkantoran Kabupaten Cirebon.
Eni juga menyebutkan, suksesnya pelaksanaan swab massal juga, berkat cepatnya hasil uji swab yang dilakukan pihaknya.
“Dalam tempo sekitar dua hari, hasil swab bisa didapatkan dari Laboratorium UGJ. Jika ada yang positif, Nanti hasil tersebut, ditindaklanjuti oleh puskesmas untuk melakukan tracing,” kata Enny.
Selain menggunakan swab secara konvensional, lanjut Enny, Pemkab Cirebon memiliki PCR Portable. Dengan menggunakan alat ini, pemeriksaan sample bisa dilakukan dengan cepat. Dalam sekali running, alat PCR portablle ini, bisa mengolah sebanyak 8 sample. Hanya dengan waktu 45 menit, hasilnya sudah bisa didapatkan.
Eni mengatakan, untuk saat ini, alat PCR Portable digunakan untuk melakukan uji sample, untuk sample yang urgent segera didapatkan hasilnya. Alat PCR ini pernah digunakan untuk melakukan uji dari sample Bupati Cirebon, yang sempat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif.
“Karena Pak Bupati harus hadir pada suatu kegiatan, sehingga kami menggunakan alat ini,” kata Enny.
Selain itu, alat ini juga bisa digunakan untuk mempercepat tracing, pada pasien yang suspect Covid-19. Eni mencontohkan, ada pasien yang meninggal dan diduga Covid-19.
“Agar lebih cepat mengetahui kondisi sebenarnya, maka alat PCR Portable ini digunakan untuk melakuka uji sampelnya. Selain itu, alat ini juga cukup simple, sehingga bisa digunakan untuk melakukan pemeriksaan di daerah-daerah yang terpencil, yang memiliki keterbatasan akses,” pungkasnya. (Effendi/CIBA)